Pengertian cc Motor & Cara Menghitung cc Motor
Hem, bicara soal cc pada motor, tahukah Kamu tentang pengertian itu? Jika belum memahaminya, yuk Kita bahas bersama agar Kamu dan Kita semua sedikit tahu tentang dunia permotoran, dan enak berkomunikasi dengan sang teknisi saat Kamu sedang melakukan servis atau perawatan motor di sebuah bengkel. Yuk!
Singkatan dari cc pada motor adalah Centimeter Cubic, adalah ukuran ruang bakar yang ada pada kendaraan bermotor. Atau bisa dibilang, cc merupakan volume atau ukuran ruang silinder pada mesin kendaraan bermotor tersebut.
Adapun kendaraan bermotor disini adalah jenis motor beroda 2 atau lebih. Bukan mobilnya! Saat motor-motor itu diproduksi atau dibuat di pabriknya, maka ukuran atau volume ruang bakar motornya sudah dirancang sedemikian rupa dan menyesuaikan dengan tipe motornya masing-masing.
Ukuran silinder akan menentukan jumlah gas yang masuk ke ruang bakar tersebut saat mesin motor sedang bekerja atau menghisap gas atau udara. Jika ukuran cc besar, berarti kapasitas udara yang masuk akan besar pula ke mesin motor.
Dengan udara yang masuk banyak pada mesin itu membuat performa silinder lebih gesit dalam mengolah bahan bakar. Dengan begitu, motor pun jadi banyak mendapatkan tenaga dan daya, hingga lajunya jadi lebih cepat dan gesit meluncur.
Di Indonesia, berbagai tipe motor yang diproduksi sudah sangat beragam. Secara umum, motor bebek mempunyai ukuran cc 110, 125cc, 150cc, dan untuk motor sporty kisaran 250cc, sedangkan motor gede atau moge mulai dari 400cc sampai 1000cc ke atas.
Cara Menghitung Net Interest Income dan Contohnya
Katakanlah sebuah bank memiliki informasi berikut:
Pendapatan Bunga Bruto = $10 jutaBeban Bunga Bruto = $6 juta
Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung Net Interest Income sebagai berikut:
Pendapatan Bunga Bersih = Pendapatan Bunga Bruto - Beban Bunga BrutoPendapatan Bunga Bersih = $10 juta - $6 jutaPendapatan Bunga Bersih = $4 juta
Jadi, Net Interest Income bank adalah $4 juta. Ini berarti bahwa bank telah memperoleh keuntungan sebesar $4 juta dari aktivitas menghasilkan bunga setelah membayar bunga atas deposito dan kewajiban berbunga lainnya.
Mengenal cc & Jenis cc Motor, Rumus dan Cara Menghitung cc Motor
Jika Kamu adalah salah seorang pengendara motor dan nyaris kemanapun dalam beraktifitas Kamu tak lepas dengan menaiki motor, maka ada baiknya Kamu perlu tahu tentang dunia permotoran.
Ini sangat bermanfaat loh guna menambah wawasan permotoranmu, dan akan bermanfaat jika suatu kali motormu sedang bermasalah.
Atau Kamu ingin sekali mengganti motor lamamu dengan motor baru, atau mengganti motor bebekmu dengan motor yang agak berukuran besar.
Bukan sekedar body motor yang besar, namun Kamu ingin bergaya dengan motor yang katanya punya cc lebih besar daripada motor lamamu.
Konon katanya, motor besar dengan cc yang besar pula juga bisa enak dibawa kencang dibanding dengan motor bebek lamamu yang tertulis keterangan ‘hanya’ berukuran 110 cc.
Atau mungkin buat Kamu yang sedang memelajari dunia otomotif, dan ingin memiliki motor yang sporty agar enak dibawa kencang dengan rasa yang lebih mulus.
Beda dengan motor bebek yang akan ‘menahan diri untuk dipacu lebih kilat dari biasanya. Untuk keinginan itu, akhirnya Kamu memodifikasi motor standarmu dari cc berukuran kecil diubah menjadi cc besar.
Wouw! Boleh juga nih asalkan dipandu oleh teknisi atau teman yang sudah lebih paham tentang mesin motor.
Baca juga : Mengenal Apa Itu CC Motor / Kapasitas Mesin
Cara Menghitung cc Motor
Untuk mengetahui cara menghitung cc pada motor, maka Kita juga harus memahami pengertian Kapasitas Mesin. Yakni suatu kemampuan mesin motor untuk menampung bahan bakar dalam satu waktu. Berikut Rumus Cara Hitung cc Motor, yakni: cc motor = 0,785 * (D * D) * L
Keterangan dari rumus cara Hitung cc Motor itu dimana D adalah Diameter Piston dan L adalah panjang stroke atau langkah.
Berikut contoh bagaimana Menghitung cc Motor dengan menggunakan Rumus Menghitung cc Motor tersebut diatas, yakni misal sebuah motor Yamaha berukuran besar dalam keterangan spesifikasi legalnya tertulis mempunyai Panjang Stroke (Langkah) 65,5 mm dengan Diameter Pistonnya 66,8 mm. Maka cc dari motor itu adalah:
cc motor menjadi 0,785 * (D * D) * L = 0,785 * (66,8 * 66,8) * 65,5 = 0,785 * 4,462 * 65,5 cc = 229,4248 = 229,425
Dari sana terdapat hasil kalau cc motor itu adalah kisaran 229. Maka bisa disimpulkan kalau motor yang dimaksud adalah motor jenis sport dengan badan besar yang mempunyai kapasitas 300cc.
Jadi angka 300 itu merupakan angka pembulatan dari kapasitas asli mesin.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pendapatan Bunga Bersih
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Pendapatan Bunga Bersih suatu lembaga keuangan, antara lain:
Tingkat suku bunga dalam perekonomian dapat berdampak signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bersih lembaga keuangan.
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya menghasilkan pendapatan bunga yang lebih tinggi yang diperoleh dari pinjaman dan aset penghasil bunga lainnya, tetapi juga biaya bunga yang lebih tinggi untuk deposito dan kewajiban berbunga lainnya.
Komposisi dan kualitas portofolio pinjaman lembaga keuangan juga dapat memengaruhi Pendapatan Bunga Bersihnya.
Pinjaman dengan kualitas lebih tinggi biasanya menghasilkan pendapatan bunga yang lebih tinggi dan kerugian kredit yang lebih rendah, yang dapat meningkatkan Pendapatan Bunga Bersih.
Sebaliknya, portofolio pinjaman berkualitas buruk dengan tunggakan dan gagal bayar yang tinggi dapat secara signifikan mengurangi Pendapatan Bunga Bersih.
Apa Fungsi Net Interest Income?
Net Interest Income adalah metrik keuangan yang penting bagi lembaga keuangan karena beberapa fungsinya berikut ini.
Indikator Profitabilitas
Net Interest Income adalah penentu utama profitabilitas lembaga keuangan, karena mencerminkan pendapatan inti yang dihasilkan dari aktivitas pinjaman dan investasinya. Net Interest Income yang lebih tinggi menyiratkan profitabilitas yang lebih tinggi, yang penting untuk keberlanjutan jangka panjang lembaga keuangan.
Pengertian Net Interest Income
Pendapatan Bunga Bersih atau Net Interest Income adalah perbedaan antara jumlah total bunga yang diterima dari pinjaman dan aset lain yang menghasilkan bunga dengan jumlah total bunga yang dibayarkan atas deposito dan kewajiban berbunga oleh lembaga keuangan.
Ini merupakan ukuran utama kinerja yang sering dipergunakan oleh bank, koperasi kredit, serta institusi keuangan lainnya untuk menilai profitabilitas dan efisiensi mereka dalam menghasilkan pendapatan bunga dari aktivitas peminjaman dan investasi. Dalam kata lain, ini mencerminkan jumlah uang yang diperoleh oleh lembaga keuangan dari pinjaman inti dan operasi investasinya.
Simple interest versus compound interest
When it comes to interest on your accounts, there are two main types to consider: simple interest and compound interest.
Simple interest is calculated from your initial deposit amount. For example, you made a $10,000 deposit with a 5% p.a. interest rate. At the end of five years, you’ll earn $2,500 in interest, regardless of any additional deposits made.
Compound interest calculates interest on your initial deposit as well as interest earned in previous terms. For example, if you invest $10,000 at 5% p.a., you’ll earn $2,833.59 in interest, even if you don’t make any additional deposits. It’s a good idea to learn about compound interest and understand the factors that impact the amount you’ll earn.
Alat Manajemen Risiko
Net Interest Income juga berfungsi sebagai alat manajemen risiko untuk lembaga keuangan. Net Interest Income yang lebih rendah dapat mengindikasikan potensi risiko gagal bayar, dan sebaliknya.
Dengan demikian, ini membantu lembaga keuangan untuk mengidentifikasi potensi risiko kredit dan mengelola portofolio pinjaman mereka.
Regulator seringkali mewajibkan lembaga keuangan untuk mempertahankan tingkat Net Interest Income minimum untuk memastikan stabilitas keuangan mereka.
Hal ini terutama berlaku untuk bank dan lembaga penyimpanan lainnya, yang diharuskan mempertahankan tingkat Net Interest Income tertentu untuk memenuhi persyaratan likuiditas dan kecukupan modalnya.